Tugas pemimpin adalah membuat pertanyaan yang memberdayakan dan mendorong anggota tim untuk mencari jawabanya.
Jamil Azzaini
CHEERLEADERSHIP
Tim basket yang hebat di Amerika pasti punya Cheerleader. Mereka semua mempunyai cheerleader yang selalu bersorak, mendukung, mesupport mereka. Dan yang lebih penting lagi, mereka selalu percaya bahwa timnya pasti akan menang.
Bulan Juli tahun 1986, ayah saya mengantarkan saya ke Stadiun Senayan. Saya harus berkompetisi dengan 27,000 lulusan SMA se-Indonesia untuk menjadi 300 terbaik untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Saya yang hanya lulus SMA dari Magetan harus berkompetisi dengan lulusan SMA terbaik Jakarta, Yogyakarta, Medan, Bandung dll.
Saya tahu diri. Di bus kota, saya bilang ke ayah saya,"Tahun ini saya ingin tahu tesnya apa saja. Dan kemudian saya akan bekerja keras agar tahun depan saya berhasil". Ayah saya berkata,"Saya tahu kemampuan anak saya. Saya tahu kamu akan berhasil tahun ini". Saya maju ke ujian tulis dengan semangat membara dan akhirnya saya lulus dan mendapatkan beasiswa ke Perancis. Saya bersalaman dengan Perdana Menteri Perancis Jacque Chirad di Nantes tahun 1987. Saya melihat semifinal Piala Eropa antara Nantes dan Inter Milan pada tahun yang sama. My father is my cheerleader!
Tiga puluh tahun kemudian, Anak saya, Ilma yang tadinya bercita-cita mendapatkan beasiswa ke luar negeri, menelpon. Saya ingat persis, Bulan Januari tahun 2016, dia telpon saya,"Papa, I failed. Aku gagal Pa. Nilai bahasa Inggrisku E. Aku masuk di kategori 3 persen terbawah! Mimpiku beasiswa ke luar negeri sudah musnah!". Dia menangis di telepon. Saya bilang," That's great! Bagus banget bahwa kamu gagal-nya sekarang. Berarti kamu bisa bekerja keras dan memperbaiki diri lagi" Ilma bekerja keras dan akhirnya mencapai nilai terbaik dan mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
"The journey to the success is extremely challenging. You can’t do it alone. We all need our cheerleaders, who believe in us, and support us in the best and the worse level of our motivation!”
Dan ini ternyata berlaku buat study anda, buat karier anda, dan buat apapun yang anda perjuangkan dalam kehidupan anda. Anda harus mempunyai cheerleaders!
Dalam bukunya yang baru terbit, Ilma menuliskan, 4 hal sederhana ini:
a) FIND YOUR OWN TEAMLEADERS
Carilah team leaders yang akan selalu mempercayai potensi dan kemampuan anda, yang selalu mendukung dan memotivasi anda. Bisa ayah anda, ibu anda, kakak anda, guru anda, mentor anda, teman anda atau siapapun yang dapat selalu percaya dan memotivasi anda!
b) SELECT CAREFULLY YOUR FRIENDS
Pilihlan hati-hati teman anda. Jangan percaya pada yang bilang “Temen itu jangan pilih-pilih”. You have to be extremely selective! You are the average of 5 people you meet most often. Kalau teman-teman anda kacau, anda juga akan kacau. Teman-teman anda positive dan inspiring, pelan-pelan anda akan juga menjadi seperti mereka.
Pilihlan teman yang memberikan aura positive, dan mendukung anda, memotivasi anda!
c) BE YOUR OWN CHEERLEADER
Pada sharing sessionnya, Ilma juga bilang,”The most important relationship that you have to build and maintain is the relationship with your self.”
Hubungan yang paling penting untuk anda jalin, anda rawat dan anda tingkatkan adalah hubungan anda dengan sendiri. Anda akan menghabiskan waktu yang paling Panjang sebenarnya dengan diri anda sendiri.
Be your own cheerleader. Percayalah pada diri anda sendiri. Motivasilah diri anda sendiri,
d) BE THE CHEERLEADER FOR OTHERS
You need also to develop mutual cheerleading! Anda tidak bisa mengharapkan orang lain men-support anda kalau anda juga tidak pernah men-support, mendukung dan memotivasi orang lain. Jadilah cheerleader bagi orang lain juga!
Lakukan keempat hal di atas, agar anda meningkatkan motivasi anda untuk mencapai mimpi anda. Dan ternyata ini berlaku untuk study anda, karier anda, ataupun apapun yang ingin anda capai dalam hidup ini.
Ingat, the best team have the best cheerleaders. You do need one, too!
Ditulis oleh: Pambudi Sunarsihanto (HR Director of Blue Bird Group dan Praktisi HR)