"Anda tidak akan bisa lari dari tanggung jawab pada hari esok dengan menghindarinya hari ini."
Abraham Lincoln
Tuntutan seorang pemimpin semakin tinggi, mendelegasikan pekerjaan secara efektif menjadi hal yang penting dalam organisasi. Seperti ahli mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk mengukur keberhasilan seorang pemimpin adalah bagaimana ia bisa mendelegasikan pekerjaan secara efektif kepada tim. Jadi bukan asal mendelegasi, namun delegasi yang efektif.
Kemampuan mendelegasikan pekerjaan dengan efektif adalah skill yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Namun dalam implementasinya, kebanyakan pemimpin menunjukkan dua karakter terkait dengan delegasi ini.
Pertama, 'delegate and forget' dan yang kedua, 'forget to delegate'. Tipe yang pertama adalah pemimpin yang mendelegasikan pekerjaan lalu melupakannya, menyerahkan seluruh tanggung jawab kepada bawahan. Sedangkan tipe yang kedua adalah pemimpin yang mengerjakan semua pekerjaan sendiri, dan enggan mendelegasikan pekerjaan kepada bawahan.
Kedua tipe pemimpin ini dianggap tidak efektif. Tipe pertama adalah tipe pemimpin yang terbiasa melempar tanggung jawab kepada orang lain, sedangkan tipe kedua adalah pemimpin yang tidak memiliki trust kepada bawahan sehingga ia merasa bahwa semua pekerjaan harus di kerjakan sendiri.
Pilihan yang terbaik adalah “Effective delegating”, itu akan membantu seorang pemimpin mengoptimalkan seluruh resources mencapai hasil yang lebih baik. Dengan melakukan delegasi secara efektif, seorang leader dapat memfokuskan dirinya pada tugas dan tanggung jawabnya untuk kinerja yang terbaik dibandingkan jika ia melakukan seluruh pekerjaannya seorang diri. Bahkan dengan melakukan delegasi secara efektif, leadership seseorang menjadi terasah.
Dengan melakukan delegasi secara efektif, maka bukan hanya leader itu sendiri serta pegawai yang diuntungkan, namun jika budaya ini sudah terinternalisasi dalam seluruh elemen organisasi maka dalam level korporasi, organisasi akan mengambil keuntungan yang maksimal. Delegasi yang efektif dapat meningkatkan produktivitas dan moral pegawai serta mendorong loyalitas pegawai karena adanya kesempatan untuk involve dalam pengambilan keputusan.
Sudahkah Anda mendelegasikan dengan efektif? Semoga kita tidak menjadi leader yang Delegate and Forget, maupun menjadi Forget to Delegate.
Disadur dari tulisan :
Ratu Eneng Kusumaningrat. M.M.
Trainer, Jasa Pengembangan
Eksekutif PPM Manajemen